Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan distributor alat kesehatan, PT Diastika Biotekindo Tbk. (CHEK) menetapkan harga pelaksanaan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di level Rp128 per saham.
Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan Rabu (2/7/2025), Diastika Biotekindo menyampaikan berdasarkan hasil dari bookbuilding dari 23–25 Juni 2025, telah terbentuk harga pelaksanaan IPO sebesar Rp128 per saham dari rentang harga penawaran awal Rp120—Rp140 per saham.
Penetapan harga itu mempertimbangkan sejumlah faktor, a.l. kondisi pasar saat bookbuilding, permintaan investor, kinerja keuangan perseroan, hingga data dan informasi perseroan dan prospek industri.
Selain itu, harga IPO CHEK juga memperhitungkan penilaian berdasarkan rasio perbandingan harga per laba (price to earnings ratio/PER) dan nilai perusahaan (enterprise value/EV) per EBITDA beberapa perusahaan publik yang tercatat di bursa efek regional.
Level harga IPO CHEK Rp128 per saham mencerminkan PER sebesar 42,37 kali atau lebih tinggi dibanding komparasi PER sejumlah perusahaan di bidang kesehatan sebesar 21,86 kali.
“Jika dibandingkan dengan posisi valuasi perusahaan sejenis di sektor healthcare yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia, yang menunjukkan rata-rata PBV sebesar 2,94 kali dan PER sebesar 21,84 kali, maka harga penawaran saham Perseroan dinilai cukup rasional,” tulis manajemen CHEK dalam prospektus.
Meskipun PER Diastika Biotekindo berada di atas rata-rata, tetapi PBV pasca-IPO disebut berada di bawah rata-rata sektor healthcare.
Dalam IPO ini, CHEK berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 815 juta saham dengan nilai nominal Rp20 per saham. Jumlah itu setara dengan 20,04% dari total modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Dengan demikian, jumlah penawaran umum calon emiten yang terafiliasi dengan PT UBC Medical Indonesia Tbk. (LABS) itu berpotensi meraih dana hasil IPO Rp104,32 miliar.
“Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, akan digunakan untuk modal kerja,” paparnya.
Diastika Biotekindo menunjuk PT Lotus Andalan Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek IPO ini. Periode penawaran umum IPO CHEK akan berlangsung pada 2—8 Juli 2025. Perseroan menargetkan dapat mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada 10 Juli 2025.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.